Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘gus dur’ Category

 

Oleh : Muhammad Zen

Menekuni “self publishing” alias menerbitkan buku karya sendiri, memang banyak keunikannya. Kita harus pandai memilih materi tulisan atau materi untuk buku yang memikat, sekaligus berpotensi layak jual alias bakal laris saat buku dipasarkan.

Sudah 2 buku saya terbitkan (dan 1 buku lagi kini sedang naik cetak), semua secara self publishing, dan alhamdulillah hasilnya cukup bagus.

Dua buku yang sudah terbit tersebut yakni:

1. Kiat Sukses Mengikuti Sertifikasi Guru (kini cetakan ke-4)

2. Jurus Ampuh Mengatasi Oknum Wartawan Nakal (kini cetakan ke-2).

Pemasaran buku tersebut cukup bagus, karena saya biasanya menggunakan “pemasaran berlapis”.

-Lapis pertama yakni memasarkan buku lewat distributor buku, agar buku kita masuk ke berbagai toko buku di Indonesia. Kelebihannya: buku kita langsung tersebar ke berbagai toko buku. Kelemahannya: perputaran uang lambat (bisa 3-6 bulan baru cair untuk tahap pertama, seterusnya tiap bulan). Kelemahan lain: distributor lazimnya minta diskon sangat tinggi (kisaran 50 % – 65 % dari harga jual buku).

-Lapis kedua: yakni buku kita pasarkan secara langsung (bisa oleh kita sendiri atau oleh orang-orang kepercayaan kita) ke komunitas yang butuh buku tersebut. Contoh buku sertifikasi guru dipasarkan ke guru / sekolah, atau bisa juga lewat Dinas Pendidikan di berbagai daerah. Dengan diskon 40 % – 50 % mereka sudah sangat senang, dan dananya biasanya langsung cair.

-Lapis ketiga: yakni pemasaran bersamaan saya memberi ceramah atau mengisi seminar. Kebetulan saya belakangan ini sering diundang mengisi ceramah / seminar, untuk yang akan datang: akhir Maret 1 tempat di Malang, untuk April saya dapat order 6 kota (di Malang, Probolinggo, Slawi Tegal, Bandung, Garut serta Cianjur). Pada saat saya mengisi ceramah atau seminar, saya minta panitia menyediakan meja khusus yang menjual buku-buku tulisan saya dengan diskon 40 % dan lazimnya peserta seminar banyak tertarik sehingga laris manis dan dananya kontan. Mengapa peserta seminar diberi diskon hingga 40 % ? Itu untuk menarik minat, bukankah diskon tersebut tetap dibawahnya diskon  yang diminta distributor buku ? Apa tidak rugi ? Ya tidak, karena harga buku lazimnya dilipatkan 5 atau 6 kali dari biaya cetak buku.

Oh ya, buku ketiga saya yang diterbitkan self publishing, berjudul: Gus Dur Kiai Super Unik. Tanggal 20 Maret nanti buku selesai cetak. Selain dipasarkan biasa (toko buku via distributor), buku tersebut juga akan saya pasarkan ke seputar Kompleks Makam Gus Dur di Tebu Ireng Jombang (saya sudah memperoleh agen yang mengkordinir 30 lebih asongan buku di sekitar makam Gus Dur). Selain itu juga bakal dipasarkan di terminal, stasiun dan kelenteng, serta masjid Ceng Ho.

Dengan pemasaran berlapis seperti itu, kembalinya modal cepat dan buku bisa laris manis. Semoga buku GUS DUR KIAI SUPER UNIK tetap bisa laris manis.

Read Full Post »

Oleh: Drs. H. Muhammad Zen

Terjun di Self Publishing alias menerbitkan buku karya sendiri, sering didambakan banyak penulis. Banyak keunggulan jika penulis bersedia serta “berani” menerbitkan karyanya sendiri.

Namun terjun di self publishing juga tidak mudah. Penulis harus benar-benar mampu membuat buku yang layak pasar, jika memang ingin berhasil dalam self publishing. Sebab jika buku itu kurang layak pasar, meski mungkin menurut kita bagus, maka penjualan di pasaran jadi seret dan modal yang sudah kita keluarkan akan sulit kembali.

Agar bisa membuat buku yang layak pasar, kadang-kadang kita memang harus mengorbankan idealisme. Kalau kita menuruti idealisme, mungkin menurut kita sangat bagus tetapi ternyata di pasaran masyarakat jarang tertarik dengan buku itu. Padahal jika buku gagal di pasar, kita sendiri yang rugi besar, karena semua permodalan kita yang menanggung.

Sebaliknya jika buku layak pasar, keuntungan self publishing cukup menggiurkan.  Karena buku baru terjual antara 25 hingga 30 persen, kita sudah BEP alias sudah kembali modal. Jadi jika buku itu laris, bisa diterima pasar, kancah self publishing ini memiliki prospek bagus.

Pengalaman saya sudah 2 buku yang saya terbitkan sendiri:

Yang pertama berjudul : Kiat Sukses Mengikuti Sertifikasi Guru. Buku ini laris manis karena saat buku awal terbit (akhir 2007) gairah guru untuk ikut sertifikasi sangat luar biasa. Kini buku tersebut sudah cetakan ketiga.

Kedua berjudul: Jurus Ampuh Mengatasi Oknum Wartawan Nakal. Buku ini terbit Oktober 2009 dan kini sudah memasuki cetakan kedua.  Padahal saya belum memasukkan buku ini ke toko buku, pemasarannya sementara dalam bentuk kerjasama dengan EO Seminar  dan penjualan langsung via sales khusus. Sales khusus baru menggarap Malang, Bali dan Bandung. Sedangkan seminar baru di Malang Jatim dan Pekalongan Jateng. 

 Tapi bulan Pebruari 2010 nanti, saya ceramah di Pasuruan Jatim, Brebes Jateng dan Cirebon Jabar. Saat ini buku cetakan pertama tinggal 300 eks (semula cetak 1.000 eks), dan cetakan kedua saya cetak 2.000 eks. Mengapa berani cetak banyak ? Karena peserta seminar di Brebes saja rencananya di atas seribu orang (dibagi dalam 3 hari).  Seminar temanya mirip judul buku saya, tentang Strategi mengatasi wartawan nakal, biaya seminar agak lumayan mahal tapi semua peserta dapat buku tulisan saya.

Buku cukup laris….alhamdulillah

Read Full Post »