Ada pengalaman yang menarik, saat saya terjun pertama kali di kancah penerbitan, dengan menerbitkan buku karya sendiri alias “self publishing”. Buku tersebut berjudul: “Kiat Sukses Mengikuti SERTIFIKASI GURU”, yang memang diperuntukkan bagi guru-guru yang sedang bersiap mengikuti program sertifikasi. Buku yang naik cetak pada akhir Desember 2007 yang lalu itu, memiliki kisah yang agak unik. Buku tersebut merupakan karya kedua saya, namun pengalaman pertama bagi saya di “self publishing”.
Sebelum menentukan percetakan mana yang diberi order, saya sempat survey sekitar 5 percetakan, semua di kawasan Kota Malang. Dari sejumlah percetakan tersebut, harga atau biaya cetak buku yang ditawarkan amat bervariasi.
Variasi harga cetak buku ini, terkait dengan berapa eksemplar buku tersebut dicetak, ukuran buku gimana, kertas ukuran berapa gram dan beragam tetek mbengek yang lain. Termasuk di halaman dalam ada gambar atau tidak, jika ada gambar maka gambar tersebut warna atau tidak dll.
Singkat kata, buku yang saya terbitkan yakni memiliki spesifikasi: ukuran 19 cm x 12,5 cm, tebal 144 halaman, kertas dalam 80 gram, cover full color dan halaman dalam tidak ada foto.
Dari spesifikasi tersebut, harga cetak buku yang ditawarkan amat timpang. Jika buku tersebut dicetak 500 eksemplar maka biaya cetaknya relatif tinggi yakni Rp 8.500 per-eks. Jika dicetak 1.000 eksemplar harganya Rp 6.000 per-eks. Namun jika dicetak 2.000 eksemplar atau lebih, maka harga cetaknya menurun hingga tinggal Rp 4.500 per-eks.
Mengapa demikian ? Hal ini karena saat cetakan pertama, harus menanggung biaya plat atau biaya master cetak.
Karena itu akhirnya saya pilih cetak 2.000 eksemplar, namun kini sudah hampir habis. Pekan lalu saya cetak ulang (cetakan kedua), dan Sabtu siang tadi sudah selesai. Alhamdulillah, mohon doa restu, semoga cetakan kedua ini bisa laris maniiiiss.